Senin, 14 November 2011

Bukti kesesatan LDII / Darul hadits /Ajaran Manqul/ Madigoliyah beraqidah wahhaby takfiri

Bukti kesesatan LDII / Darul hadits /Ajaran Manqul/ Madigoliyah beraqidah wahhaby takfiri

Posted on by salafytobat
LDII / Darul hadits adalah salah satu varian dari wahhaby. Pendiri aliran ini terpengaruh dengan ajaran sesat wahhaby ketika di arab saudi dan membawanya ke Indonesia.
Sekitar tahun 1940-an sepulang Al-Imam Nurhasan Ubaidah Lubis Amir (Madigol) dari mukimnya selama 10 tahun di Makkah (belajar faham takfiri wahhaby), saat itulah masa awal dia menyampaikan ilmu hadits manqulnya, juga mengajarkan ilmu bela diri pencak silat kanuragan serta qiroat. Selain itu juga ia biasa melakukan kawin cerai, terutama mengincar janda-janda kaya. Kebiasaan itu benar-benar ia tekuni hingga ia mati (1982 M). Kebiasaan lainnya adalah mengkafir-kafirkan dan mencaci maki para kiyai/ulama yang diluar aliran kelompoknya dengan cacian dan makian sumpah serapah yang keji dan kotor. Dia sering menyebut-nyebut ulama yang kita kaum Suni muliakan yaitu  Imam Ghozali dengan sebutan (maaf, pen) Imam Gronzali. Juga dia sangat hobi membakar kitab-kitab kuning pegangan para kiyai/ulama NU madzab syafii kebanyakan dengan membakarnya di depan para murid-murid dan pengikutnya.
Hati-hati organisasi ini mempunyai kurang lebih mempunyai cabang di 9 negara termasuk di Malaysia.
ketaatan mutlak pada imamnya, mau bener atau salahnya perintah itu gak masalah !
doktrin kuat yg disuntikkan ke pemikiran mulai dari balita sampe orang2 tua, sehingga memiliki pemahaman islam yang jauh dari ajaran Nabi Muhammad !
seperti yang di anut LDII , Islam Jamaah , 354

Mereka Berani Sumpah Bohong dengan Demi ALLAH !
” Demi Allah ! Kami tidak punya imam ! ” begitu sumpah ketua LDII dan seluruh jajarannya…
karena bohong ke MUI, ke seluruh Rakyat dan Pemerintah Indonesia itu halal bagi mereka…
ini foto aselinya Penguasa2 / Imam2 mereka :
Imam Pertama :

Nurhasan
(berfaham wahhaby anti madzab, membuat madzab sendiri dan mengkafirkan semua yang ada di luar organisasi mereka, ini adalah aqidah sesat yang dimiliki oleh semua varian wahhaby)
Imam Kedua :

Abdudhohir
Imam Ketiga :

Sulthon Aulia,
Apa bener gak ada hubungan antara LDII dan Islam Jamaah ?
Lihat baik2 foto dibawah ini , Imam ke 3 mereka hadir diacara LDII !
Imam Ketiga dan Wakil2nya :



Gak Usah Komen SARA atau HOAX, cukup buktikan ini !
elo boleh tanya sama siapapun orang LDII dan sebut nama salah satu dari mereka …
Coba Lihat Kurikulum Pendidikan Anak-Anak Mereka ( cetakan 2005 ) :



( Katanya Paradigma Baru ? Yang Ada Kebohongan Yang Makin Parah ! Makin Berani Bohong Pake Demi Allah Dan Sumpah Pake Quran Segala ! )



sumber : debat sesama khawarij wahhaby (wahhaby salafy vs wahhaby darusl hadits LDII) dikaskus
Wa’alaykumusalam warahmatullah wabarakatuh,

Persoalan LDII atau Islam Jama’ah merupakan persoalan klasik di dalam bangsa ini yang seakan tidak pernah selesai. Salah satunya, karena LDII atau Islam Jama’ah ini walau sudah difatwakan sesat oleh MUI dan Kejaksaan Agung RI, mereka menginduk dan mendapat perlindungan dari partai terbesar di zaman rezim Suharto. Partai ini sekarang masih eksis. Banyak kalangan berpandangan, selama partai ini belum dibubarkan maka LDII atau Islam Jama’ah masih akan tetap ada.
LDII dulunya bernama Gerakan Islam Jamaah (IJ), Lemkari, Darul Hadits, dan sebagainya. Perubahan-perubahan nama ini dilakukan dalam rangka “taqiyyah” alias upaya penyelamatan diri dari pihak=pihak di luar jamaah yang dianggap bisa membahayakan posisi mereka.
Sampai sekarang, LDII atau apa pun namanya, masih digolongkan ke dalam kelompok sesat, sama seperti Ahmadiyah. Kesesatan LDII ini difatwakan oleh MUI dan juga Kejaksaan Agung RI, seperti di bawah ini:
  • Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat: Bahwa ajaran Islam Jamaah, Darul Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya itu adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu kestabilan negara. (Jakarta, 06 Rabiul Awwal 1415H/ 13 Agustus 1994M, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Ketua Umum: K.H. Hasan Basri, Sekretaris Umum: H.S. Prodjokusumo).
  • Fatwa Majelis Ulama DKI Jakarta: Bahwa ajaran Islam Jamaah, Darul Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya itu adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu kestabilan negara. (Jakarta, 20 Agustus 1979, Dewan Pimpinan Majelis Ulama DKI Jakarta, K.H. Abdullah Syafi¡’ie ketua umum, H. Gazali Syahlan sekretaris umum).
  • Pelarangan Islam Jamaah dengan nama apapun dari Jaksa Agung tahun 1971: Surat Keputusan Jaksa Agung RI No: Kep-089/D.A./10/1971 tentang: Pelarangan terhadap Aliran- Aliran Darul Hadits, Djama¡’yah jang bersifat/beradjaran serupa. Menetapkan: Pertama: Melarang aliran Darul Hadits, Djama¡’yah Qur’an Hadits, Islam Djama¡’yah, Jajasan Pendidikan Islam Djama¡’yah (JPID), Jajasan Pondok Pesantren Nasional (JAPPENAS), dan aliran-aliran lainnya yang mempunyai sifat dan mempunjai adjaran jang serupa itu di seluruh wilajah Indonesia. Kedua: Melarang semua adjaran aliran-aliran tersebut pada bab pertama dalam keputusan ini jang bertentangan dengan/ menodai adjaran-adjaran Agama. Ketiga: Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan: Djakarta pada tanggal: 29 Oktober 1971, Djaksa Agung R.I. tjap. Ttd (Soegih Arto). 
  • Teks pidato Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Mayjend TNI Ir. Soetomo, SA (Jakarta, 12 Februari 2000): “Beberapa contoh aliran sempalan Islam yang bisa membahayakan aqidah Islamiyah, yang telah dilarang seperti: Lemkari, LDII, Darul Hadis, Islam Jama¡’yah.”
  • Ketua Komisi fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) KH Ma’ruf Amin menyatakan, Fatwa MUI: LDII sesat. Dalam wawancara dengan Majalah Sabili, KH Ma’ruf Amin menegaskan: Kita sudah mengeluarkan fatwa terbaru pada acara Munas MUI (Juli 2005) yang menyebutkan secara jelas bahwa LDII sesat. Maksudnya, LDII dianggap sebagai penjelamaan dari Islam Jamaah. Itu jelas!” (Sabili, No 21 Th XIII, 4 Mei 2006).
Bukti-bukti kesesatan LDII atau Islam Ja’maah ini sudah sangat banyak dan sangat faktuil. Kalau kita bertanya pada “Mr. Google” saja, akan kita dapatkan bukti-bukti yang banyak di antaranya berasal dari kalangan mereka sendiri. Bahkan “Putera Mahkota” dari Imam LDI, Madigol Nurhasan, yang bernama Bambang Irawan telah lama insyaf dan kembali ke jalan yang benar dan sekarang berbalik menjadi “juru bicara utama” soal kesesatan jamaah ini.
Buku-buku LPPI tentang bahayanya jamaah in pun sudah banyak ditulis. Di antaranya “Bahaya Islam Jama’ah, Lemkari, LDII (1999); Akar Kesesatan LDII dan Penipuan Triliunan Rupiah (2004), dan sebagainya.
Bagaimana kita tahu jika seseorang itu anggota LDII atau bukan? Mudah. Salah satunya dia mengaku Islam dan isterinya mengenakan jilbab tapi tidak mau sholat berjamaah di masjid umum apalagi diimami oleh orang di luar jamaahnya (LDII). Atau lihat saja di sejumlah kendaraan, jika ada stiker dengan angka 354 maka itu pasti orang LDII, karena simbol angka 354 merupakan simbol dari baiatnya.  
Pada tanggal 23 Januari 2009 lalu, Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla bertandang ke sarang LDII di Kedri, Jawa Timur, untuk meresmikan masjid LDII dan menara pondok Pesantren LDII Burengan, Kediri. Menara ponpes yang disebut dengan julukan menara agung itu, tingginya mencapai 100  meter dengan kubah berlapis emas murni seberat 90 kilogram. Ketika itu, Jusuf Kalla tidak hanya memberikan pembekalan kepada para santri ponpes LDII Burengan dan meresmikan menara agung, tetapi juga meminta dukungan LDII dalam pemilu legislatif dan pilpres  2009. Jusuf Kalla mengatakan, “Di LDII ini serasa rumah sendiri, untuk itu saya sebagai Ketua Umum Golkar dan Wapres meminta dukungan bapak-bapak pimpinan pondok pesantren Burengan dan pengurus DPP LDII dalam pemilu dan pilpres  mendatang…” Pernyataan Kalla itu direspon oleh Kyai Haji Kasmudi (Dewan Penasehat DPP LDII), dengan memanjatkan doa agar Wapres dapat perlindungan Allah dan maju dalam pemilu legislatif dan pilpres. Selama ini LDII memang dikenal amat dekat dengan Golkar.
Nah, menjelang Pemilu dan Pilpres 2009, terkait kedekatan LDII dengan Partai Golkar, ada fenomena menarik dan bisa dijadikan tolok ukur. Bagi seorang pejuang Islam, seharusnya dia tidak bersekutu dengan kesesatan atau bersekutu dengan kelompok yang mendukung kesesatan selama puluhan tahun. Bagaimana realitasnya? Nanti kita tunggu bersama-sama. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh  

1 komentar:

  1. What everlah mau bilang apa, yg jelas bagi kami itu hanya sebuah angi nlalu...
    tolong jangan seenaknya menghina dan mengata2kan ldii, apa urusanmu, apa masalahmu,,,

    BalasHapus